Amien Rais Hadiri Peluncuran Buku 'Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok'
Umatuna.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menjadi pembicara utama dalam peluncuran buku 'Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok'. Ia menilai buku ini ditulis berdasarkan fakta.
Buku tersebut ditulis oleh Marwan Batubara. Acara ini dihadiri, di antaranya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fery Juliantono, anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamis, dan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto.
"Ciri khas buku Marwan Batubara selalu objektif, semuanya berdasarkan fakta dan angka karena bersifat otentik dan otoritatif karena tidak mengada," ujar Amien di Ruang Kura-kura 2, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Amien berharap, setelah masyarakat membaca buku tersebut, penegak hukum jadi bisa lebih melek terhadap dugaan kasus korupsi di Jakarta. Ia meminta tidak ada lagi perlakuan istimewa di hadapan hukum.
"Harapan kita, setelah baca buku ini, penegak hukum semestinya mempelajari korupsi Ahok lebih teliti dan diproses secara hukum," kata Amien.
"Selama ini publik dibentuk media massa, kalau sosok ini (Ahok) jujur, bersih, dan tegas. Sehingga diperlakukan menjadi warga istimewa. Seharusnya semua, tapi yang satu ini istimewa," tuturnya.
Ia menegaskan sekali lagi agar penegak hukum, khususnya KPK, berlaku adil dan terbuka matanya setelah membaca buku tersebut. Jangan lagi ada maling kecil dihukum ringan dan maling besar dilepaskan.
"Mudah-mudahan buku yang ditulis ini jadi membuka mata KPK dan lainnya. Saya heran, mudah-mudahan nggak berlaku lagi pencuri kecil dihukum berat dan pencuri besar dilepaskan, nanti akan timbul kehancuran," tutur Amien dalam kata sambutannya. (detik) [Ummatuna/Apikepol]
Buku tersebut ditulis oleh Marwan Batubara. Acara ini dihadiri, di antaranya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fery Juliantono, anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamis, dan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto.
"Ciri khas buku Marwan Batubara selalu objektif, semuanya berdasarkan fakta dan angka karena bersifat otentik dan otoritatif karena tidak mengada," ujar Amien di Ruang Kura-kura 2, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Amien berharap, setelah masyarakat membaca buku tersebut, penegak hukum jadi bisa lebih melek terhadap dugaan kasus korupsi di Jakarta. Ia meminta tidak ada lagi perlakuan istimewa di hadapan hukum.
"Harapan kita, setelah baca buku ini, penegak hukum semestinya mempelajari korupsi Ahok lebih teliti dan diproses secara hukum," kata Amien.
"Selama ini publik dibentuk media massa, kalau sosok ini (Ahok) jujur, bersih, dan tegas. Sehingga diperlakukan menjadi warga istimewa. Seharusnya semua, tapi yang satu ini istimewa," tuturnya.
Ia menegaskan sekali lagi agar penegak hukum, khususnya KPK, berlaku adil dan terbuka matanya setelah membaca buku tersebut. Jangan lagi ada maling kecil dihukum ringan dan maling besar dilepaskan.
"Mudah-mudahan buku yang ditulis ini jadi membuka mata KPK dan lainnya. Saya heran, mudah-mudahan nggak berlaku lagi pencuri kecil dihukum berat dan pencuri besar dilepaskan, nanti akan timbul kehancuran," tutur Amien dalam kata sambutannya. (detik) [Ummatuna/Apikepol]