Disebut Pernah Datangi Acara HTI, Begini Kata Wiranto
Disebut Pernah Datangi Acara HTI, Begini Kata Wiranto
Opini Bangsa - Menteri Koordinator politik hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengaku pernah menghadiri acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Wiranto berkilah kehadirannya saat itu hanya untuk memenuhi undangan sebagai Pangdam Jaya pada tahun 1994 silam.
"Saya hadir bukan berarti setuju. Justru saya ingin melihat perkembangannya seperti apa. Ini kehadiran sebagai pejabat publik kan melihat perkembangan, keinginan mereka seperti apa," kilah Wiranto di Jakarta, Jumat (12/5).
Namun saat ini, pemerintah telah memiliki bukti terkait HTI yang jelas bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Pemerintah sudah punya cukup bukti dari berbagai aktivitas yang dilakukan, itu sudah cukup bagi pemerintah untuk melakukan langkah-langkah hukum untuk mengamankan negeri kita sendiri," ujarnya.
Karena itu, ia tidak ambil pusing atas penolakan yang sudah ditegaskan juru bicara HTI, Ismail Yusanto, atas rencana pemerintah melakukan pembubaran ormas pengusung gagasan khilafah tersebut.
Wiranto mengatakan, jika dikaitkan dengan Nawacita presiden, sudah jelas bahwa ada satu pendidikan kewarganegaraan yang mengarah pada bagaimana membangun jiwa patriotisme, nasionalisme, memperkuat perasaan bela negara. Pemerintah sedang merumuskan dan mengimpelementasikan di lapangan dalam misi Nawacita tersebut.
Maka apabila di sisi lain ada organisasi yang bertentangan dengan misi itu, jelas dilarang pemerintah. "Tatkala ideologi itu meremisi, bertentangan, kita bubarkan, nggak ada masalah," ujarnya.
Wiranto mengatakan, sampai saat ini sudah banyak laporan dari kepolisian, aparat-aparat keamanan tentang keberadaan HTI di Indonesia. HTI telah ditolak di berbagai daerah, bahkan sudah terjadi konflik horizontal antara penerima maupun yang menolak HTI. Dari hari ke hari, penolakan semakin banyak.
Fenomena itu dinilainya akan membahayakan keamanann nasional, NKRI, kesatuan bangsa dan mengganggu pembangunan nasional yang sedang pemerintah kerjakan. Atas dasar itu, Wiranto meminta keputusan pemerintah membubarkan HTI tak perlu diperdebatkan lagi. Mantan Panglima ABRI ini mengajak, baik intelektual, para ulama, pengamat maupun publik agar fokus pada hal-hal lebih strategis.
"Mari kita fokuskan pada hal-hal strategis dan fokus di persaingan global dan fokus juga menangkal terutama radikalisme, terorisme," demikian Wiranto. [opinibangsa.id / rmol]
[apikepol.com]