Jokowi: Bangun Kereta Cepat Saja, Ributnya Dua Tahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak menyudahi perdebatan yang tidak produktif.
Sebaliknya bersama-sama fokus bekerja untuk menyejahterakan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2016 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (23/5).
Menurut Jokowi, Indonesia sesungguhnya sempat berjaya dan menjadi model utama bagi negara tetangga.
Contohnya terkait pembangunan jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).
Dahulu, ujar dia, proyek tersebut banyak dijadikan pembelajaran oleh negara-negara lainnya.
Namun, kini harus diakui bahwa Indonesia sudah tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga.
"Coba kita lihat tahun 1977, jalan tol Jagorawi yang kurang lebih 50 kilometer itu jadi contoh. Negara-negara lain pada datang ke sini. Tiongkok dan Malaysia datang melihat," ujar dia.
Tapi setelah 40 tahun, Indonesia baru bisa membangun jalan tol sepanjang 780 kilometer.
Sedangkan Tiongkok sudah memiliki jalan tol sepanjang 280 ribu kilometer.
"Berapa jauh kita sudah tertinggal?" tanya presiden.
"Kita mau membangun kereta api cepat, jaraknya 148 kilometer saja sampai sekarang belum mulai. Ributnya sudah dua tahun. Ramai debat, baik atau tidak baik," lanjut dia.
Hal serupa juga terjadi pada proyek MRT, yang telah direncanakan selama 26 tahun lalu.
Tapi waktu masih dihabiskan untuk berdebat soal untung dan ruginya.
"Negara lain sudah bangun dan itu bermanfaat, masih juga kita debatkan," tambah mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Karenanya suami Iriana itu tidak ingin negara yang kini dia pimpin tertinggal semakin jauh.
Apalagi negara ini terus menerus terjebak dalam pemikiran-pemikiran negatif.
"Saya mengajak bapak, ibu, dan saudara-saudara semuanya, keluarlah dari pikiran-pikiran negatif seperti itu. Ajak semuanya untuk kembali pada pikiran-pikiran positif untuk maju bersama, bekerja bersama bagi bangsa ini," pungkasnya.[jpnn]
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]