MRI: Selamat Menikmati Lebaran Sebelum Anda Lengser, Pak Jokowi
Menjelang perayaan Idul Fitri, Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI) menitipkan pesan kepada Presiden Joko Widodo. Ketua Presidium MRI, Yudi Syamhudi Suyuti pun ingin Presiden menikmati hari raya Idul Fitri dengan hati yang bersih dan fitri.
“Saya dalam hal ini ingin menyampaikan kepada Presiden ucapan lebih dahulu. Yaitu Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri,” ucap Yudi dalam siaran pers yang diterima Aktual, Jumát (23/6).
“Dalam ucapan selamat ini, saya juga berharap dan berdoa, semoga hati Pak Jokowi menjadi bersih dan fitri dengan ditandai kesadaran serta keiklasan untuk mengundurkan diri sebagai Presiden,” imbuhnya.
Yudi mengatakan bahwa Presiden harus menikmati hari raya ini sebagai umat Islam dengan sekhusyuk mungkin. Pasalnya, perayaan Idul Fitri pada tahun ini bisa jadi merupakan Idul Fitri terakhir yang akan dirayakan Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
“Karena dalam waktu dekat, kami akan melengserkan Pak Jokowi sebagai Presiden secara konstitusional. Pak Jokowi memang ditakdirkan sebagai Presiden pada 2014 meski dengan cara curang, akan tetapi Insya Allah tidak sampai satu periode,” jelasnya.
Seperti yang diketahui, Yudi melalui MRI memang tengah menggodok pelaksanaan Sidang Istimewa MPR dalam beberapa waktu belakangan ini. Bahkan Yudi telah mengadakan pertemuan yang intens dengan para wakil rakyat di Senayan terkait SI MPR.
Dalam berbagai kesempatan, Yudi selalu menyatakan bahwa Presiden Jokowi dan PDIP sebagai kepanjangan tangan dari Partai Komunis Cina di Indonesia.
“Karena ada hal mendasar yang paling fatal dalam menjalankan kekuasaan Pak Jokowi adalah memberikan kedaulatan negara kita ini ke tangan asing, khususnya Cina (RRC). Termasuk memberikan fasilitas-fasilitas untuk penguasaan teritorial ke Cina melalu daratan, lautan dan udara di Indonesia,” pungkasnya.
[akt]
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]