Pesan untuk Jokowi Soal Freeport: Jangan Demi Biaya logistik 2019, Nasib Negara Dipertaruhkan








Demi citra positif, Joko Widodo memainkan propaganda untuk mendongkrak citra positif dalam kasus Freeport Indonesia. Jika memang nasionalis, seharusnya kontrak dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak diperpanjang.

Pendapat itu disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean (07/07). 

Mantan relawan Jokowi di Pilpres 2014 ini mengingatkan agar Pemerintahan Jokowi serius mengurus Freeport. “Jangan jadikan Freeport cuma mainan opini sesaat meski ujung-ujungnya nanti akan diperpajang juga,” tegas Ferdinand.

Ferdinand berharap pemerintah melakukan negosiasi soal pembangunan smelter dan peningkatan royalti. “Lakukan saja negosiasi dari sekarang untuk komitmen penting yaitu terkait pembanguan smelter dan peningkatan royalti. Smelter ini sangat penting, jauh lebih penting daripada bicara divestasi karena dengan smelter, semua akan tahu sebetulnya hasil dari Freeport itu sebesar apa," ungkap Ferdinand. 

Menurut Ferdinand, selama ini publik, bahkan negara, hanya dapat berita di atas kertas tanpa pernah mengetahui hasil faktual dari Freeport. "Dengan Smelter maka semua itu akan terbuka dan bisa diyakini  bahwa penerimaan negara akan meningkat setidaknya dua kali lebih besar," papar Ferdinand. 

Kata Ferdinand, Rezim Jokowi tidak usah ngotot tentang divestasi, karena memang kemampuan keuangan RI sedang tidak mampu untuk divestasi saham. Hal itu bisa dilihat dari divestasi yang ditawarkan tahun lalu sebesar 10%, tetapi tidak mampu diselesaikan hingga sekarang.



"Lantas mengapa sebegitu ngototnya terhadap divestasi itu? Adakah pihak lain yang sudah mengintip di balik layar seperti dugaan banyak pihak selama ini bahwa China sedang mengintip divesatsi ini? Jangan sampai kita lepas dari mulut harimau masuk mulut buaya," tegas Ferdinand. 



Di sisi lain Ferdinand juga mengingatkan: “Jangan karena kepentingan biaya logistik 2019, nasib negara dipertaruhkan dan dibuat dagangan.” [ito]


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: