Ratusan Guru Besar Kritik Hak Angket KPK, Fahri: Kampus sedang Alami Kematian








Wakil ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi banyaknya para guru besar universitas yang menolak digulirkannya hak angket terhadap KPK.
“Saya masih terhubung dengan kampus. Di kampus ini banyak sekali yang melaporkan lemahnya tradisi keilmuan dalam kampus. Akhirnya muncul gejala seperti yang muncul dalam kasus KPK ini. Guru besar dimobilisir, enggak ngerti persoalan, tidak mendalami hukum, main dukung KPK,” kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017).
Menurutnya, sikap sejumlah guru besar yang menolak hak angket dan memutuskan untuk tetap mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi sebagai bentuk ketidaktahuan para praktisi perihal substansi hukum antara KPK dengan DPR secara mendalam.
“Saya kira Guru Besar ini harus mengajarkan kepada kita tradisi berpikir keilmuan. Bukan galang-menggalang dalam dukungan politik yang merugikan,” tegasnya.
“Oleh sebab itu saya kritik ini sebagai kritik umum bahwa kampus sedang mengalami kematian,” lanjut mantan politisi PKS itu.
Seperti diketahui, baru-baru ini sebanyak 165 guru besar dari 24 universitas se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) menolak pengguliran hak angket terhadap KPK.
Sebaliknya, mereka memutuskan untuk memberikan dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

sumber : kriminalitas



[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: