Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok
Sepanjang 2016, atau saat Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berkuasa, penerimaan DKI Jakarta Rp53,78 triliun. Masih di bawah target APBD DKI 2016 sebesar Rp57,16 triliun.
"Untuk pendapatan daerah 2016 ditargetkan sebesar Rp57,16 triliun, dan terealisasi sebesar Rp53,78 triliun. Atau setara 94,09%," kata Djarot dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Capaian tersebut, lanjut Djarot, terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp36,88 triliun, atau 95,81 % dari target Rp38,50 triliun.
Di mana PAD berasal dari pajak daerah Rp31,61 triliun, atau setara 95,51% dari target Rp33,10 triliun. Retribusi Daerah sebesar Rp675,47 miliar, atau 104,05% dari target Rp649,17 miliar. Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp303,20 miliar, atau 93,37% dari target Rp324,73 miliar. Dan, lain-Lain PAD sebesar Rp4,29 triliun, atau 97,02% dari target Rp4,42 triliun. "Komponen yang kedua adalah realisasi dana transfer sebesar Rp15,27 triliun, atau 95,51% dari target Rp15,99 triliun," terang Djarot.
Komponen ketiga, lanjut kader PDIP ini, realisasi lain-lain pendapatan yang sah mencapai Rp1,62 triliun. Atau setara 60,88% dari target Rp2,66 triliun.
Sementara realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja langsung dan tak langsung
Masih kata Djarot, realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja tidak langsung mencapai Rp23,76 triliun, atau 90,17% dari pagu Rp26,36 triliun. "Sementara realisasi belanja langsung mencapai Rp23,36 triliun, atau 75,34% dari pagu anggaran sebesar Rp.31,00 triliun," papar Djarot.
"Belanja tanah sebesar Rp1,97 triliun, atau 64,98% dari pagu anggaran sebesar Rp3,03 triliun. Belanja peralatan dan mesin sebesar Rp1,78 triliun, atau 77,79% dari pagu anggaran Rp2,28 triliun. Belanja gedung dan bangunan sebesar Rp1,68 triliun, atau setara 63,67% dari pagu anggaran Rp2,64 triliun," lanjut Djarot.
sumber : inilah
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]