Tagar Blokir Jokowi, Komnas HAM: Itu Bukti Rakyat Sayangi Presiden Agar Tidak Berlaku Represif, Diktator, Sewenang-Wenang








Keputusan pemerintah memblokir aplikasi Telegram menuai kritik, satu di antaranya datang dari Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution.

Menurutnya langkah blokir pemerintah terhadap Telegram mengancam kebebasan berekspresi masyarakat.

“Ini akan mengancam hak atas kebebasan berekspresi warga negara dan masa depan demokrasi Indonesia,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (17/7/2017).

Manager menuturkan, pasca keputusan blokir tersebut, warganet lantas bereaksi. Bahkan tanda pagar (tagar) #BlokirJokowi sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter sebagai bentuk protes atas keputusan memblokir Telegram.

“Sejatinya Presiden Jokowi berterima kasih kepada warganet yang menyuarakan tagar ini. Inilah cara publik menyayangi presidennya agar presiden tidak bertindak diktator, represif, dan sewenang-wenang,” lanjutnya.

Karena itu, Manager berharap, warganet konsisten menyuarakan ketidaksetujuan atas pemblokiran tersebut sehingga pemerintah bisa meninjau ulang.

“Sebaiknya masyarakat sipil merapatkan barisan agar pemerintah tidak sewenang-wenang membungkam kebebasan berekspresi masyarakat,” pungkasnya.

sumber : kriminalitas


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: