Sindiran nyelekit Pemuda Muhammadiyah ke polisi soal kasus Novel








Nasional.in ~ Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan belum menemukan titik terang. Penyelidikan kasus yang mengakibatkan mata kiri Novel terancam buta ini sudah berlangsung berbulan-bulan.

Yang memproses kasus tersebut tak main-main, penyidik setingkat Mabes Polri yang diperintahkan langsung oleh Kapolri Tito Karnavian. Sejumlah saksi diperiksa dan olah tempat kejadian perkara, tetapi belum ada kemajuan yang berarti.

Melihat kinerja polisi dalam mengungkap kasus Novel, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meragukan kasus tersebut bisa beres.

“Kami ragu polisi mau, bukan masalah bisa enggak bisa bahkan tingkat Polsek bisa selesaikan. Ini masalahnya mau atau tidak mau saja,” kata Dahnil di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/9).

Dahnil mendorong Presiden Joko Widodo agar membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel. Dahnil mengatakan, pembentukan TGPF merupakan solusi. Sebab, dia menilai, kepolisian tak ingin menyelesaikan kasus tersebut.

“Oleh sebab itu karena kami lihat ada kecenderungan dugaan tak mau diselesaikan maka kami terus dorong agar pak presiden bentuk TGPF dengan anggota yang terdiri dari tokoh kompeten,” jelas dia.

Saat ini, Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Aris Budiman juga mempolisikan Novel Baswedan dengan tuduhan pencemaran nama baik. Novel dituduh mencemarkan nama baik melalui surat elektronik atau email. Dahnil menegaskan, Novel tidak gentar dengan laporan Aris Budiman.

“Bagi Novel enggak kaget kan polanya selalu begini. Teman-teman kalau bercanda SOP-nya begini, kalau sudah banyak yang mulai diungkap apalagi terkait kepolisian,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Novel menanggapi santai pernyataan sejumlah politisi. Politisi menuding Novel jalan-jalan di Singapura bukan menjalani pengobatan mata pasca disiram air keras oleh orang tak dikenal.

“Novel seperti biasa menanggapi dengan santai, dia ditabrak, disiram, dikriminalisasi tapi tetap berdiri tegar. Dia hadapi saja bahkan even dia tinggal sendiri tapi dia hadapi sepenuhnya. Yang jelas kami akan temani Novel sampai selesai,” pungkasnya.

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : [mdk]


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: