Aneh! Dicegah Keluar Negeri, Tapi Steven Penghina TGB Sudah Berada di LN







Aneh! Dicegah Keluar Negeri, Tapi Steven Penghina TGB Sudah Berada di LN

Opini Bangsa - Masih ingat Steven Hadisudiryo Sulistyo? Namanya mencuat setelah menghina Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dengan kalimat rasis seperti “dasar pribumi, tiko” dan sejenisnya.

Setelah dilaporkan ke kepolisian, Imigrasi pun mengeluarkan perintah pencegahan Steven ke luar negeri. Namun, apa yang dilakukan Steven mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, pemuda itu telah berada di luar negeri (LN).

Ia pergi menggunakan pesawat tujuan Singapura pada tanggal 17 April. Sedangkan pencegahan ke luar negeri baru terbit pada 18 April karena laporan baru masuk tanggal 17 April.

"Steven sendiri, yang saya yang dapatkan Polda Metro Jaya, sudah ke luar negeri berdasarkan data dari imigrasi pada 17 April pukul 06.37 WIB," kata Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar di Mapolda NTB, Rabu (26/4/2017), seperti dikutip Republika.

Irwan menambahkan, meskipun pesawat yang ditumpangi Steven tujuan Singapura, pihaknya belum mengetahui apakah Steven kini berada di Singapura atau negara lainnya.

Saat ini Polda Metro Jaya tengah melakukan penyidikan dan mengumpulkan fakta terkait kasus Steven. Polda Metro Jaya juga meminta keterangan dari Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi dan istri.

Lebih lanjut Irwan menerangkan, meski kejadian berada di luar Indonesia, jika ada kejadian perbuatan pidana yang dilakukan sesama WNI bisa diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau sesuai KUHP Pasal 5.

Seperti diberitakan sebelumnya, Steven mengumpat dan menghina TGB dan istrinya yang sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura, 9 April lalu. Gubernur NTB itu sempat mengalah ke antrean belakang. Namun, Steven terus mencacinya dengan ucapan-ucapan rasis seperti “dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko.”

Setelah diadukan kepada pihak yang berwenang, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf bermaterai.

Meskipun TGB sudah memaafkan Steven yang menghinanya, warga NTB tidak terima gubernurnya –yang juga seorang ulama- dihina. Mereka pun menggelar pertemuan di Islamic Center dan menyatakan sikap usai Shalat Jum’at pada 14 April.

Pada Senin, 17 April, warga NTB dalam jumlah yang lebih besar menggelar aksi damai “Indonesia Bebas Rasis”. Sekitar 10.000 orang mengikuti aksi damai yang diprakarsai Nahdatul Wathan (NW) tersebut.

Selain menyatakan beberapa tuntutan dalam aksi damai itu, warga NTB juga melaporkan Steven ke kepolisian. [opinibangsa.id / tn]

[apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: