Demi Berjuang Bela Islam, Habib Rizieq: Saya Tak Masalah Ditangkap, Diperiksa, Dibunuh...






Umatuna.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dicibir oleh kalangan tertentu. Rizieq dianggap penakut dan memilih 'bersembunyi' di negeri orang. Benarkah?

Habib Rizieq sudah tak berada di Indonesia sebelum tanggal 28 April 2017. Dia mengatakan dirinya sengaja meninggalkan Tanah Air untuk menghindari tekanan dari pihak kepolisian terkait rencana aksi umat pada hari itu, atau lebih dikenal dengan aksi 284.

Penjelasan disampaikan Rizieq langsung dari Mekkah, Arab Saudi. Video rekaman penjelasan Rizieq ini menyebar viral di media sosial.

"Setiap mau aksi saya selalu dipanggil ke Mabes, dipanggil ke Mapolda, dipanggil oleh Kapolri dan seterusnya. Mau aksi 28 April kita dipanggil polisi tujuannya singkat, kita mau dipress, mau ditekan supaya aksinya gagal," kata Rizieq dalam video tersebut.

"Karenanya begitu mau aksi 28 saya sengaja umroh sehingga tidak ada yang bisa mereka sandera. Alhamdulillah aksi berlangsung tertib dan dihadiri ratusan ribu umat Islam," masih kata Rizieq dalam video tersebut.

Dalam video berdurasi 11.55 menit itu Habib Rizieq juga menyampaikan dirinya tidak masalah jika ditangkap, diperiksa atau dibunuh sekalipun. Tapi dia mengingatkan bahwa aksi-aksi menunutut penegakan hukum terhadap Ahok yang selama ini dilakukan umat Islam merupakan perjuangan bersama, perjuangan tim, dan perjuangan rame-rame.

"Bukan perjuangan saya sendiri. Jadi kalau saya dipegang, saya dipress, saya disandera, saya khawatir nanti teman-teman yang sedang bergerak jadi lemah, akhirnya mereka mengalah membatalkan aksi yang sudah diumumkan kepada umat. Saya tidak mau itu terjadi," kata Habib Rizieq.

"Pokoknya saya mau aksi berjalan terus, tidak ada urusan saya disandera, saya mau diperiksa, saya ditangkap. Yang sudah kita rencanakan aksi, jalankan itu aksi. Supaya semua tahu ini bukan kerjaan saya sendiri, ini kerjaan umat dari mana-mana, habaib, ulama, pondok pesantren, kerjaan ormas Islam dari berbagai golongan," masih kata Rizieq.

Begitu juga terkait rencana aksi 5 Mei 2017. Rizieq meyakini kondisi serupa akan terjadi. Karenanya, jelang dan saat aksi digelar, dia memilih tidak berada di Jakarta untuk menghindari tekanan dari kepolisian dan pihak-pihak lain yang menghendaki umat agar tidak turun ke jalan.

"Begitu juga aksi yang tanggal 5, kalau saya ada di tempat saya dipanggil, saya ditekan macam-macam. Mereka lakukan supaya aksi ini gagal," kata Rizieq.

Dari penelusuran redaksi, video rekaman penjelasan Habib Rizieq antara lain diupload oleh muslimcyber di fanepage facebooknya. Hingga berita ini diturunkan lebih dari 200 ribu facebooker menonton tayangan video ini. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: