Mencoba Bertahan Hidup di Tengah Pencabutan Subsidi Listrik






Umatuna.com - PENCABUTAN subsidi listrik ternyata tak bisa teralihkan dengan kondisi politik di Indonesia terutama DKI Jakarta. Rakyat tetap menjerit karena beban listrik akan membengkak setelah di awal Mei ini pemerintah mencabut subsidi listrik 900 VA tahap tiga sebesar 30% menjadi Rp1.352 per kilowatt hour (kWh).

Efek dari kebijakan pemerintah ini jelas dirasakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di beberapa daerah. Mereka kompak bersuara jika penarikan subsidi bakal meningkatkan biaya produksi.

Hal itu belum ditambah dengan biaya hidup yang semakin mahal. "Usaha mikro pasti akan melakukan protes, living cost-nya naik dan biaya produksinya naik," beber M. Ikhsan Ingratubun, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO).

Selain memukul kalangan UMKM, pencabutan subsidi listrik juga menimbulkan dampak negatif lainnya, yaitu tekanan kepada daya beli masyarakat. Berdasarkan pengamatan Institute for Development of Economic and Finance (Indef), pada Januari sampai April, kenaikan inflasi yang terjadi selalu didorong oleh harga yang diatur oleh pemerintah (administered price). (sindonews) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: