Panglima TNI Gatot Ingin Tahu Yudha Bunuh Diri atau Dibunuh, Begini Kronologinya







Nasional.in ~ Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, memerintahkan Polisi Militer (POM) untuk mengautopsi jenazah Prajurit Kepala Yudha Prihartanto.

Yudha merupakan anggota Batalyon Komando 464 Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang tewas di markas di Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5). Belum jelas, apakah Yudha bunuh diri atau dibunuh.

"Kami sudah menyerahkan (jenazah) ke rumah sakit umum untuk diautopsi. Saya ingin mengetahui, korban bunuh diri atau bukan. Hasilnya bagaimana, nanti kami tindak lanjuti lebih jauh," ujar Gatot kepada wartawan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/5).

Ia mengatakan, dilihat dari luka fisik, memang terdapat tusukan di tubuh Yudha. Namun, demi kehati-hatian proses penyelidikan, penyidik POM memilih mendasarkan penyelidikan kepada hasil autopsi.

Mengenai masih ada kekerasan di lingkungan kesatuan TNI, Gatot menegaskan, setiap prajurit tidak boleh melakukan aksi tersebut. Ia mewanti-wanti, meski proses hukum untuk anggota TNI berujung kepada peradilan militer, asas transparansi tetaplah dijunjung tinggi.

Kronologi

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Jemi Trisonjaya, menjelaskan, awalnya tiga perwira Paskhas remaja, yakni Lettu MP, Letda AJ, dan Letda IH diperintahkan atasan untuk membina Yudha. Sebab, Yudha diketahui terjerat persoalan utang-piutang.

Ketiga perwira remaja itu kemudian bertanya kepada Yudha. Menurut mereka, saat ditanyai, jawaban Yudha berbelit-belit. Ketiganya lantas menghukum Yudha dengan cara mengurung di dalam barak.

Yudha sempat kabur melalui kaca nako. Tetapi, ketiga senior tersebut berhasil mengamankan dan mengembalikannya ke dalam barak.

Sekitar pukul 11.05 WIB, Yudha meminta izin ke kamar mandi.

Setelah disetujui, AJ mendampingi Yudha. Di kamar mandi, AJ merasa Yudha lama sekali berada di dalam. Hampir 10 menit, Yudha tiba-tiba keluar sambil berlari dan menabrak AJ.

AJ sempat bertanya, apakah aksi itu merupakan serangan kepadanya, Yudha langsung menampik. Yudha kemudian berteriak ingin bunuh diri sambil menusukkan pisau komando ke tubuhnya sendiri.

"Melihatnya, AJ berteriak meminta bantuan ke anggota lain yang berada di luar barak. AJ pun segera dievakuasi ke RSAU Lanud Abdulrachman Saleh," ujar Jemi. Namun, nyawa Yudha tidak tertolong.

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : tribunnews.com 



[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: