Pembakaran Karangan Bunga oleh Massa adalah Teguran agar Ahok Cepat ‘Move On’







Pembakaran Karangan Bunga oleh Massa adalah Teguran agar Ahok Cepat ‘Move On’

Opini Bangsa - Anggota DPR RI Komisi III, Muhammad Nasir Djamil percaya pembakaran karangan bunga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama oleh oknum diduga massa buruh merupakan langkah ‘bersih-bersih’.

Dia percaya, tidak ada strategi mengesankan Ahok berada di posisi sebagai korban karena karangan bunganya dibakar.

“Jadi kalau saya melihatnya bukan ‘playing victim’, tapi ingin menegur Ahok agar segera move on,” kata Nasir dalam pesan singkatnya kepada Kriminalitas.com, di Jakarta, Senin (1/5/2017).

Nasir mengajak untuk melihat sisi positif dari pembakaran karangan bunga tersebut. Menurutnya, pembakaran bunga ini menunjukkan buruh yang perhatian atas keindahan Jakarta.

Apalagi karangan bunga yang dibakar itu tergeletak di pinggir jalan. Ujungnya, buruh ambil inisiatif dengan cara dibakar agar membuat kota lebih indah.

“Pembakaran itu justu ingin memberi tahu Ahok selaku Gubernur DKI bahwa keindahan dan ketertiban harus didahulukan ketimbang membiarkan karangan bunga merusak keindahan kota Jakarta,” tandasnya.

Ribuan karangan bunga yang memenuhi kawasan Balai Kota DKI Jakarta rupanya dianggap sampah oleh para massa buruh yang melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau perayaan May Day, Senin (1/5/2017).

Massa buruh lantas membakar puluhan karangan bunga yang dikirimkan dari para pendukung Basuki T. Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Massa buruh berdalih hal itu merupakan aksi ‘bersih-bersih’ untuk menyambut Gubernur baru di Jakarta. [opinibangsa.id / kml]

[apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: