Kivlan Zen Beberkan Alasan Kenapa WNI Ingin Jadi Pemberontak di Filipina







Kivlan Zen Beberkan Alasan Kenapa WNI Ingin Jadi Pemberontak di Filipina

Opini Bangsa - Mayjen TNI Purn Kivlan Zen mengakui banyak orang yang dilatih untuk menjadi bagian pemberontak di Marawai, Filipina.

"Jadi memang mereka para WNI sengaja dilatih di Marawi," ujar Kivlan kepada wartawn, Rabu (31/5/2017)

Negosiator pembebasan sepuluh WNI yang pada Mei 2016 disan‎dera kelompok Abu Sayyaf ini menambahkan, para WNI ingin menjadi teroris dan pindah ke Filipina karena di Indonesia teroris tidak punya tempat. Berbeda dengan di Filipina masyarakatnya sangat mendukung pemberontakan dan ingin menjadikan Filipina sebagai negara Islam.

"Jadi memang karena ajakan dan solidaritas para teroris," katanya.

Kivlan menambahkan, aparat tentara di Filipina juga kewalahan dengan para pemberontak tersebut. Karena jumlah mereka lebih banyak dari aparat keamanan. Misalnya kata Kivlan pemberontak memiliki senjata dua buah namun tentara hanya punya satu senjata.

"Jadi ‎Filipina itu ada 110 ribu tentara sedangkan pemberontaknya 500 ribu, jadi kekuatan pemberontak kekuatannya lebih kuat dari tentara," tegasnya.

Oleh sebab itu yang menjadikan alasan WNI tertarik untuk tinggal di Filipina menjadi bagian dari pemberontak. Karena mereka sangat diterima oleh masyarakat tidak seperti di Indonesia.

Sekedar informasi Polisi Nasional Filipuina merilis empat nama daftar pencarian terduga teroris asal Indonesia.

Pengumuman itu disampaikan Philippne National Police (PNP) kantor regional 10 Vincente Garcia Alagar pada Senin (29/5/2017) melalui akun Facebook resminya. Empat terduga teroris asal WNI itu bernama Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yodi Pratama Windyarto dan Al Ikhwan Yushel. [opinibangsa.id / tsc]

[apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: