KPAI Sebut Kebijakan Full Day School akan Merusak Perkembangan Anak








Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai kebijakan Full Day School memiliki efek domino yang buruk bagi aspek kehidupan anak. Salah satunya adalah hak dasar anak. Pasalnya, anak harus dipaksa bersekolah selama 8 jam sehari selama lima hari berturut-turut.
“Peraturan itu berpotensi melanggar ketentuan perundang-undangan dan hak dasar anak. Mulai dari hak berinteraksi dengan orangtua. Hak untuk diakui dalam kondisi keberagamannya,” ucap Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh saat diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2017).
Menurutnya, kebijakan tersebut perlu kembali dikaji ulang. Belum lagi bila anak tersebut memiliki kesibukan lain di luar jam sekolah. Hal itu juga harus menjadi pertimbangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Belum lagi kondisi orang di kota. Kan ada yang bekerja atau ada anak yang memang sudah punya aktivitas les sesuai dengan kehendak anak. Ada juga yang membantu orangtua. Hal-hal seperti ini harus dipertimbangkan,” ungkapnya.
Bahkan, kesehatan anak juga bisa terdampak bila kebijakan tersebut diterapkan.
“Nah biasanya kalau orang yang bekerja seperti ini anaknya dibekali fast food. Kalau anak secara berkelanjutan dalam waktu panjang mengonsumsi yang tidak sehat seperti ini, alih-alih membangun karakter, justru malah merusak perkembangan fisik,” jelasnya.
Seperti diketahui, Kemendikbud baru-baru ini akan mengkaji ulang kebijakan Full Day School yang telah diteken Mendikbud Muhaddjir Effendy, melalui Permen Nomor 23 Tahun 2007.
Pasalnya, kebijakan tersebut telah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, salah satunya adalah KPAI.
Menurut KPAI, kebijakan Full Day School yang memaksa anak bersekolah selama delapan jam dalam lima hari bertentangan dengan hak-hak dasar anak.
sumber : kriminalitas




[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: