Gaya Baru Polisi, Dugaan Teroris Sekecil Apapun Bisa Langsung Ditahan
Aksi penangkapan sejumlah orang atas pengembangan kasus terorisme belakangan ini marak terjadi.
Penangkapan itu dilakukan sebagai upaya penanggulangan aksi teroris.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, upaya penangkapan itu disebut dengan preventif strike.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, kata Setyo sudah memerintahkan Densus untuk reaktif dalam menangkap seseorang meski hanya berdasarkan pada dugaan kecil.
“Kami sekarang melakukan preventif strike walaupun ada info sekecil apa pun dia akan kami tindak,” tegas Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/7).
Menurut Setyo, belakangan ini Densus menangkap sejumlah orang yang diduga merencanakan aksi teror. Meski hanya mengantongi bukti permulaan, terduga pelaku harus diamankan untuk diintrogasi.
“Tapi tidak semia terkait jaringan terorisme,” tambahnya.
Setyo menjelaskan, penangkapan ini dilakukan oleh Densus tanpa memberikan izin kepada atasan. “Mereka bergerak sendiri-sendiri,” tandas dia.
Penangkapam terbaru Densus adalah Asep Ahmad Bentara alias Abu Umar yang diamankan di Kampung Bobojong, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (11/7).
Abu Umar diciduk setelah Densus melakukan pengembangan dari terduga teroris Hadi Sofyan Sauri yang ditangkap di Kampung Pajaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur pada Senin (10/7).
Keduanya diduga kuat memiliki keterkaitan dengan terduga teroris RK dan AS alias AK yang diduga sebagai jaringan JAD Cianjur.
sumber : fajarcoid
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]