Kata Jokowi: Ujaran Kebencian Bagian dari Kemunduran Bangsa
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berharap ujaran kebencian yang dilemparkan orang-orang tidak bertanggungjawab kepada publik sebaiknya ditinggalkan. Hal itu demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jangan sampai tenaga kita, pikiran kita dihabiskan dengan hal-hal tidak produktif, yang kita lihat sekarang ini kecenderungannya kita masuk ke dalam framing itu," papar Jokowi saat membuka Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 70 tahun di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Menurut dia, ujaran-ujaran kebencian yang belakangan ini marak terjadi menjadi bagian dari kemunduran bangsa karena tidak saling menghargai. Sementara pada kenyataannya bangsa ini masih diliputi masalah kemiskinan, ketimpangan dan kesenjangan sosial.
"Misalnya, mencela sesama saudara sebangsa dan setanah air, menfitnah, membuat kabar bohong, saling mengejek, saling menyalahkan. Saya kira hal-hal tidak produktif seperti itu bisa kita tinggalkan, saya menyakini, Insya Allah, pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik lagi," harap mantan Gubernur DKI Jakarta di hadapan ribuan penggiat UKM dan Koperasi.
Selain itu, ulas Presiden, melihat kenyataan-kenyataan lain. Masalah kemiskinan, ketimpangan dan kesenjangan sosial menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat dan harus dihadapi bersama-sama. "Oleh sebab itu kita harus gunakan kekuataan dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi yang berkaitan dengan ketimpangan dan kemiskinan," harap mantan Wali Kota Solo itu.
Mengenai dengan koperasi, data yang diperoleh sumbangan koperasi terhadap perekonomian Indonesia berada pada 3,9 persen. Meskipun itu meningkat dua kali lipat dibanding dua setengah tahun lalu, tetapi coba dibandingkan dengan negara-negara lain berapa kontribusi koperasi terhadap perekonomian negaranya.
baca juga: Habib Novel Nilai Ada Keanehan, Penangkapan Pembacok Hermansyah Kok Sudah Penuh dengan Kamera
"Di Perancis 18 persen, di Belanda 18 persen, di Selandia Baru kontribusinya 20 persen, sekali lagi kita 3,9 persen. Padahal setiap tahun kita berteriak untuk menggerakkan koperasi sebagai soko guru perekonomian negara kita. Inilah pekerjaan besar kita agar kontribusi koperasi terhadap perekonomian secara drastis," ungkapnya.
sumber : rol
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]