Klaim Dapat Bocoran, Pengurus Muhammadiyah Sebut Organisasinya Dicap Radikal








Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah, Mustofa Nahrawardaya mencuitkan pernyataan kontroversial di akun Twitternya, @NetizenTofa. Dalam cuitannya, Mustofa menyebut Muhammadiyah dikategorikan sebagai ormas radikal.
“Sudah terus terang. Nama Muhammadiyah, sesuai bocoran yang saya terima juga dimasukkan dalam kategori ormas radikal,” demikian cuit Mustofa pada Senin (10/7/2017) kemarin pukul 10.09 WIB.
Cuitan itu sudah di-likes sebanyak 101 kali dan di-retweet sebanyak 148 kali.
Kolom komentar di cuitan itu pun jadi arena netizen menumpahkan kekesalannya.
“Anak baru kemarin sore gegayaan cap Muhammadiyah radikal. Lo blom lahir Muhammadiyah dah berjuang. Mukeee gileee lo smua,” demikian komentar netizen bernama Alfiah.
“Ha.. Ha.. wong.. duluan mana lahir NKRI atau Muhammadiyah?? Sepakat yg berbahaya itu oknum penguasa yg radikal & juga teroris yang radikal,” komentar AndiLou.
“Radikal itu: yg berseberangan dg pemerintah,” komentar akun @punkaz23.
“Kalau gak mau diblg radikal cukup jadi anak manis. Jgn kebanyakan kritik si nganu,” komentar lainnya dari netizen dengan akun @MuhammadRiedhoe.
Balas Cuitan soal Pembubaran HTI
Diketahui, cuitan Mustofa adalah balasan terhadap cuitan Pengamat Terorisme dan Intelijen, Haritz Abu Ulya. Dalam cuitannya, Haritz mengunggah dokumen yang menunjukkan imbauan dan edaran terkait pembubaran ormas HTI.
“Dokumen yang menunjukkan langkah sistemik rezim utk bubarkan HTI dgn cara represif (perpu/perpres),” cuit akun Haritz, @HaritzAbuUlya01, pada Minggu (9/7/2017).
Dalam cuitan itu dia turut mengunggah foto dokumen yang mengatasnamakan Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan surat edaran kepada seluruh kepala daerah serta kepala badan kesatuan bangsa dan politik di Indonesia.
Dalam imbauan itu, diperintahkan masing-masing pihak untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang disebabkan oleh pembubaran HTI. Surat itu juga meminta pihak terkait melarang aktivitas HTI di daerahnya masing-masing.
Tanggapan Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir belum bisa dihubungi untuk mengonfirmasi kebenaran isu tersebut. Sedangkan Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, mengaku belum tahu informasi tersebut.
“Saya belum dapat informasi itu,” ujar Pedri kepada Kriminalitas.com, Selasa (11/7/2017).
Senada dengan Pedri, eks Ketum Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga mengaku belum tahu. “Saya enggak pernah dengar demikian,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Diketahui, Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang mendukung pembubaran ormas yang tak sesuai dengan ideologi Pancasila. Meski begitu, Muhammadiyah tidak ikut dalam deklarasi Lembaga Persahabatan Ormas Islam yang digagas Ketum PBNU Said Aqil Siradj bersama 14 ormas Islam lain.

Dalam deklarasi itu, Lembaha Persahabatan Ormas Islam menagih janji Presiden Joko Widodo untuk membubarkan HTI.

sumber : kriminalitas


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: