Menanti Tayangan Editorial MetroTV "Palesir Keluarga Presiden Berdalih Kunjungan Kenegaraan"
Yes Muslim - Presiden Joko Widodo pada Rabu (5/7) pagi kemarin bertolak ke Jerman dan Turki untuk menghadiri KTT G-20. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi memboyong seluruh keluarganya, istrinya Iriana Jokowi, anak-anak, cucu hingga menantunya.
Seperti terlihat di Bandara Halim Perdanakusumah, Rabu (5/7), sekitar pukul 07.15 WIB, keluarga Jokowi tampak masuk ke dalam pesawat kepresidenan. Berkemeja putih, Kaesang terlihat menenteng tas. Bukan hanya Kaesang, kakaknya Kahiyang Ayu, Gibran Rakabuming Raka, serta keponakannya Jan Ethes dan kakak iparnya, Selvi Ananda, juga ikut naik ke pesawat. Selvi dan Ethes baru kali ini ikut lawatan Jokowi ke luar negeri.
Ketika dikonfirmasi ke Mensesneg Pratikno, ia enggan memberikan tanggapan. Praktikno yang ikut mengantar Jokowi ke Bandara Halim Perdanakusumah pagi ini hanya tersenyum ketika ditanya alasan mengapa Jokowi memboyong seluruh keluarganya. (Kumparan.com)
***
Berita boyongan Presiden RI Jokowi dengan seluruh keluarganya ke Eropa dengan fasilitas negara ini apakah akan menjadi HEADLINE dan EDITORIAL MetroTV? Seperti Editorial MetroTV yang suka menyoroti lembaga negara lain?
Pada 1 Maret 2017, Editorial MetroTV garang menyoroti kelakuan DPR yang studi banding ke Jerman dengan judul "Pelesir Berdalih Studi Banding".
[Kutipan Editorial MetroTV]
Harapan agar Pansus Pemilu DPR bekerja lebih giat dan tekun lagi tampaknya sia-sia belaka, sama seperti mengharapkan matahari terbenam di timur. Pansus Pemilu DPR lebih doyan melakukan studi banding ke luar negeri daripada menuntaskan pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu.
Mereka akan melakukan studi banding ke Jerman dan Meksiko pada 11-16 Maret. Studi banding untuk mempelajari sistem pemilu, pemilu secara elektronik, dan peradilan khusus pemilu.
Studi banding ke Jerman dan Meksiko tidak ada urgensi dan manfaatnya. Kepergian itu membuang-buang waktu saja. Tampaknya studi banding itu hanya bungkus, padahal maksud sesungguhnya untuk berwisata menggunakan uang negara.
Arsip link: http://news.metrotvnews.com/editorial-media-indonesia/ob37RzPb-pelesir-berdalih-studi-banding
***
NAH... Coba MetroTV jadikan EDITORIAL boyongan Presiden RI Jokowi beserta keluarga ke Jerman dan Turki.
Saya bantu buatkan draft redaksinya dengan mencontoh redaksi editorial Metro TV "Pelesir Berdalih Studi Banding". Pansus Pemilu DPR diganti dengan Presiden RI dan Keluarga.
Judul Editorial: "PELESIR KELUARGA PRESIDEN BERDALIH KUNJUNGAN KENEGARAAN"
ISI:
Harapan agar Presiden RI bekerja lebih giat dan tekun lagi tampaknya sia-sia belaka, sama seperti mengharapkan matahari terbenam di timur. Presiden RI lebih doyan melakukan studi kunjungan ke luar negeri daripada menuntaskan persoalan berbagai beban hidup rakyat yang kian tercekik.
Presiden dengan membawa seluruh keluarganya akan melakukan kunjungan ke Jerman dan Turki pada 6-8 Juli. Lawatan ini dalihnya mengikuti KTT G-20 di Jerman dan kunjungan balasan ke Turki.
Kunjungan ke Jerman dan Turki tidak ada urgensi dan manfaatnya. Kepergian itu membuang-buang waktu saja. Tampaknya kunjungan kenegaraan itu hanya bungkus, padahal maksud sesungguhnya untuk berwisata sekeluarga menggunakan uang negara.
Paragraf-paragraf selengkapnya dengan bumbu-bumbu sedap ala MetroTV nge-goreng monggo dilengkapi redaksi MetroTV... kan ente lebih jago.
Kami tunggu kapan METROTV akan tayangkan EDITORIAL ini?
AYOOO siarkan..... jangan cuma berani kritik pemerintah saat Presidennya SBY. [opinibangsa.id / pi]
Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News
[Yess/Apikepol]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i] Menanti Tayangan Editorial MetroTV "Palesir Keluarga Presiden Berdalih Kunjungan Kenegaraan" YES MUSLIM
Membicarakan Nikmat Allah termasuk Syukur Nikmat sedangkan melupakan/mengingkarinya merupakan kufur Nikmat (HR. Ahmad)