Menyentuh, Antar Ibu-ibu Anggota HTI Tolak Perppu Ormas, Sopir GrabCar Tak Mau Dibayar!!







Sopir GrabCar pun tersentuh HaTI-nya

Kamis pagi dalam perjalanan menuju Tugu Kujang Bogor untuk turut serta dalam aksi Tolak Perppu Ormas No.2 2017 yg di motori oleh Aliansi Ormas & Umat Islam se-Bogor Raya. Saya beserta putri saya, Nadia -yg bersemangat begitu mendengar mau diajak berjuang-, Dan tiga orang kawan menyewa sebuah mobil dr Grab Car.

Sepanjang jalan kami berempat tak henti mendiskusikan apa yang terjadi pada HTI. Tak habis fikir mengapa pemerintah begitu ngotot utk membubarkan HTI. Pdhl HTI tdk pernah merugikan negara, tdk mencuri kekayaan negara, bahkan yang kami rasakan HTI selalu mengedukasi semua kalangan (termasuk kami para ibu rmh tangga) untuk menjadi manusia yg lbh baik, peduli dan taat pada syariat Islam.

Obrolan terus bergulir hingga membuat emosi tak dapat kami sembunyikan. Apalagi ketika membahas kucuran dana triliunan utk slh satu Ormas
....
* "Mana pernah HTI minta dana ke pemerintah"
**"iya benar, semua acara didanai sendiri. Dr anggota sendiri."
*"Makanya muak sy rasanya ktka debat ditanyakan " apakah HTI msh mendapat kucuran Dana" lancang sekali
**"Mereka tdk tau, ketulusan anggota HTI. Jujur sj, ktka ada slh 1 acara besar HTI sy dan suami tdk punya uang sedikitpun. Lalu kami sepakat menjual sstu yg berharga d rmh kami. Mknya sakit rasanya dg hujatan2 itu"

Lalu salah Sevia mengutip sedikit firman Allah SWT yg lengkapnya berbunyi
" Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Shaff: 10-12)

Obrolan kami ini rupanya menggelitik telinga pak sopir. Hingga saat kami hendak turun, Nisa membayarkan uangnya ssuai tarif. Pak sopir tiba2 menarik baju Sevia dan mengembalikan uang tsb Dan berkata "Maaf mba sy ga bisa nerima uangnya" . dengan tulus dia meminta kami tdk membayar. Berkali2 kami menolak, berkali2 beliau pun menolak. Tapi kami memaksa, "buat anaknya aja pak" toh itu adalah jalan baginya utk menafkahi keluarga.

Tak terasa kami berurai airmata atas ketulusan bpk sopir itu. Mungkin beliau pun ingin turut berniaga dg Allah.

Mengutip tulisan Ust.MR Kurnia, inilah "Blessing in Disguise"

Hamasah!!

Fb: R Nur Qomariah

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: