Selama Dipimpin Ahok Utang Pemprov DKI Jakarta Meningkat
Berdasarkan Laporan Pertangggungjawaban (LPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berhasil meningkatkan nilai aset DKI, namun utang juga meningkat.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dalam Rapat Paripurna tentang LPJ APBD DKI Tahun 2016 di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).
Menurut Djarot, neraca daerah yang disajikan memuat informasi mengenai posisi aset, kewajiban (utang) dan ekuitas dana yang dimiliki Pemprov DKI per tanggal 31 Desember 2016.
Secara garis besar, ia menyampaikan posisi Neraca Daerah terdiri dari aset sebesar Rp 442,97 triliun, kewajiban (utang) sebesar Rp 1,48 triliun dan ekuitas dana sebesar Rp 441,49 triliun.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, yang nilai asetnya mencapai Rp 421,06 triliun, maka terdapat kenaikan nilai aset sebesar Rp 21,91 triliun.
Sedangkan kewajiban (utang) DKI pada tahun 2015 sebesar Rp 956,57 miliar. Dengan begitu, kewajiban yang harus dibayarkan Pemprov DKI pada tahun 2016 meningkat sebesar Rp 523,42 miliar.
baca juga: Doa untuk bangsa, Jumat Besok Akan Digelar Parade Munajat 212 di Masjid Al Ittihad, Tebet
Sementara, laporan arus kas menyajikan informasi mengenai kemampuan dalam memperoleh dan penggunaan kas untuk memenuhi kebutuhan Pemprov DKI Tahun Anggaran 2016.
“Secara umum dapat saya sampaikan Arus Kas periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 sebagai berikut, arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 14,11 triliun, arus kas keluar bersih untuk aktivitasi sebesar Rp 11,69 triliun, arus kas keluar bersih untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp 22,07 miliar dan arus kas keluar bersih dari aktivitas transitoris sebesar Rp 3,54 triliun,” papar pengganti Ahok ini.
Dalam rapat tersebut, ia juga menjelaskan mengenai realisasi pembiayaan daerah, yakni penerimaan pembiayaan sebesar Rp 5,60 triliun yang di antaranya dari Sisa Lebih Perhitungan APBD (SiLPA) Tahun Anggaran 2015.
Terkait pengeluaran pembiayaan pada tahun 2016 sebesar Rp 4,55 triliun. Dana tersebut digunakan untuk penyertaan modal kepada PT Bank DKI, PT Jakarta Propertindo, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT MRT Jakarta.
“Dari realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan tersebut, diperoleh SiLPA APBD DKI 2016 sebesar Rp 7,70 triliun,” pungkasnya.
sumber : kriminalitas
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]