Soal Rohis Agar Diawasi, Menag: Saya Tidak Meminta Diawasi, Hanya Kepala Sekolah Beri Perhatian Lebih untuk Rohis
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengklarifikasi pernyataan dirinya terkait organisasi Rohani Islam (Rohis) di sekolah-sekolah yang harus diawasi.
Menurut Lukman apa yang diberitakan banyak media massa tidak sesuai dengan apa yang dia maksud.
“Apakah begini cara kerja jurnalistik? Memberi judul insinuatif yang sama sekali tak sebagaimana isi pernyataan saya dalam kutipan langsung?” tulis Lukman dalam akun Twitternya, Sabtu (8/7).
Lukman juga mengaku yang dia maksud adalah agar kepala sekolah memberi perhatian lebih terhadap Rohis. Perhatian yang dia maksud, ujarnya, bukan dalam arti mengawasi yang berkonotasi mencurigai.
“Yang saya sampaikan adalah bagaimana kepala sekolah bisa memberi perhatian lebih kepada Rohis. Hal ini dilakukan agar Rohis bisa dilindungi dari pengaruh-pengaruh negatif. Saya tidak meminta diawasi yang di dalamnya ada pengertian mencurigai,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Menag meminta sekolah mencegah masuknya paham-paham radikalisme dengan memonitor kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh Rohis. Lukman mengimbau agar kepala sekolah dan guru-guru memberi perhatian lebih pada masalah ini.
“Jadi setiap madrasah, sekolah, apa pun jenjangnya, apakah dasar, menengah atau atas, khususnya para kepala sekolahnya harus lebih memberikan perhatian yang besar terkait kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para siswa-siswinya,” kata Lukman di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
“Para kepala sekolah, para guru harus mengetahui siapa yang menyampaikan ceramah keagamaan kepada siswa, apa latar belakang mereka, seberapa besar wawasan mereka dalam menyampaikan dakwah-dakwah keagamaan,” ujarnya.
baca juga : Soal Perppu Ormas, Yusril: Membuka Peluang Kesewenang-Wenangan, Tidak Sejalan dengan Cita-Cita Reformasi
Lukman menjelaskan, sudah ada kesepahaman antara pemerintah dan sekolah-sekolah untuk ikut mengawasi kegiatan keagamaan di sekolah, mengantisipasi penyebaran radikalisme.
baca juga : Soal Reklamasi, Luhut: Gak Bisa Seleramu, Jadi Pejabat Baru Mau Ganti-Ganti Semua ya Gak Boleh
“Saya berharap betul dan ini sudah menjadi kesepakatan kita bersama, para kepala sekolah, guru-guru harus memberikan perhatian yang lebih besar agar para siswa-siswi kita tidak mendapat ceramah yang justru bertentangan dengan ajaran agama itu,” ujarnya.
sumber : salamonline
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]