Sri Mulyani: Ganti Menteri Tak Jamin Reformasi Pajak Sukses
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, upaya reformasi sistem perpajakan yang saat ini digenjot pemerintah tak semudah membalikkan telapak tangan. Lalu apa yang menjadi masukan dari Sri Mulyani mengenai hal ini?
Menurutnya, konsistensi tetap diperlukan untuk mewujudkan rencana tersebut. Hal itu dikemukakan Sri Mulyani di depan delegasi Dana Moneter Internasional di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu 12 Juli 2017.
“Meilhat bahwa reformasi administrasi sangat penting, bukan berarti hal itu mudah dilakukan,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati.
Menurut Ani, upaya reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah turut mempertaruhkan berbagai aspek penting. Salah satunya, kemampuan bendahara negara dalam mengelola kas keuangan, agar mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menilai, konsistensi kebijakan yang ditelurkan pemerintah akan menentukan tingkat kredibilitas di mata masyarakat. Sebab, apa yang dilakukan pemerintah saat ini ujung-ujungnya murni untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Apakah perubahan ini harus dipertahankan? Atau kita tunggu saja sampai menterinya diganti, dan kita punya menteri baru? Atau tunggu saja masyarakat sampaikan kemauan mereka, dan kita kembali ke cara lama dalam menjalankan proses bisnis?” kata Ani.
Reformasi perpajakan, ditegaskan Ani, tidak hanya diperuntukkan bagi wajib pajak, melainkan juga kepada seluruh fiskus otoritas pajak. Maka dari itu, nilai-nilai kredibilitas yang selama ini ditekankan kepada seluruh aparat Kemenkeu bisa diimplementasikan dengan baik.
“Sikap, pemikiran, dan tanggung jawab mereka harus menunjukkan kualitas dan kapasitas pemerintah. Ini kita sebut sebagai kredibilitas,” katanya.
sumber : viva
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]