‘Politisi saling serang, apa kata rakyat?’








Nasional.in ~ Belakangan ini, jagat politik dipanaskan dengan pernyataan-pernyataan kontroversi yang keluar dari mulut para politisi. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dilaporkan polisi setelah menyamakan PDIP dengan PKI. Meski sudah meminta maaf, pernyataan ini terlanjur memicu kemarahan kader banteng moncong putih.

Belum selesai, giliran Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat yang menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN sebagai pendukung kelompok intoleran dan menghendaki negara khilafah. Pernyataan itu juga memicu kemarahan empat partai. Mereka berencana melaporkan Viktor ke polisi dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding menyayangkan sikap saling serang antar politisi. Menurutnya, hal itu justru mencoreng demokrasi yang sehat.

Sudding menilai, seharusnya para politisi tidak saling serang untuk menjaga iklim politik dan demokrasi tetap sehat. Menurutnya, pertunjukan politisi yang saling menyerang justru mendegradasi kepercayaan parpol di mata rakyat.

“Ketika menyerang parpol tertentu belum tentu parpol kita tidak ada celah, kita ingin bangun demokrasi yang sehat supaya tidak terjadi kegaduhan baru,” kata Sudding di sela Rapimnas Hanura di Kuta, Bali, Jumat (4/8).

Sudding merasa malu melihat sesama politisi saling serang. Harusnya, antar politisi saling berlomba-lomba bekerja untuk memperjuangkan rakyat.

“Kalau sudah sesama politisi saling serang, apa kata rakyat?” kata Sudding.

Sudding enggan mencampuri lebih jauh kontroversi pernyataan Viktor. Terlebih Viktor akan dilaporkan ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik partai politik. “Ya itu hak partai ya mau melapor,” katanya.

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : [noe/mdk]


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: