Kata Gus Mus: Ulama kok demo, Apa Mau Ikut Tender? Eh Ternyata Alm Gus Dur Pernah Pimpin Demo







Nasional.in ~ Ulama asal Rembang KH Mustofa atau Gus Mus mengomentari banyaknya sebutan ustaz atau ulama yang mendadak melekat pada diri seorang.

Gelar ulama sesungguhnya mencerminkan perilaku yang baik dan saleh.

Gus Mus mengatakan, seseorang yang dipanggil ulama harus bisa menunjukkan kesalahen pribadinya. Ulama yang baik, yang punya ukuran nilai kepantasan.

"Ulama kok sobo (main) pendopo itu apa, apa mau ikut tender? Ulama kok mimpin demo. Ini aneh sekali," kritik Gus Mus, saat menjadi narasumber anti hoax di Semarang, Kamis 20 April 2017.

referensi: regional.kompas.com/read/2017/04/21/06300401/gus.mus.sebut.ulama.yang.baik.menunjukkan.kesalehan.pribadi

Sejarah Indonesia dan jejak digital mencatat Gus Dur pernah memimpin longmarch menuju Istana Merdeka di era kepemimpinan mantan presiden SBY.

Berikut jejak digital perjuangan Gus Dur yang dicatat detik.com

referensi: m.detik.com/news/berita/438336/pimpin-longmarch-ke-istana-gus-dur-pindah-ke-land-cruiser

Gus Dur yang di awal perjalanan memimpin longmarch dari atas kursi rodanya, terpaksa pindah ke Land Cruiser warna hitam di tengah perjalanan.

Gus Dur memimpin aksi yang diikuti sekitar 500 orang dari berbagai elemen masyarakat.

Massa bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 10.15 WIB, Jumat 9 September 2005.

Sebagian besar dari mereka mengenakan tutup mulut warna putih dengan tulisan SBY-JK bohong. Sepanjang perjalanan mereka terus meneriakan yel-yel "reformasi sampai mati".

Hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang berani menghakimi ulama besar Gus Dur, yang dengan gagah memimpin demo menuju istana kepresidenan.

Merujuk kepada ucapan Gus Mus, apakah mereka yang memimpin demo sudah layak dipanggil Kyai?

Tentunya ucapan Gus Mus tersebut tidak ditujukan kepada Gus Dur. Namun faktanya nama Gus Dur akhirnya ikut terseret dalam pusaran Kyai Pemimpin Demo.

* Mungkin Gus Mus Lupa / khilaf *

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : kompas.com & detik.com



[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: