Mubazir, Rp 1,3 M Untuk Beli Karangan Bunga!






Umatuna.com - Jurubicara Presidium Relawan Anies Sandi (PRAS), M Syaiful Jihad menyayangkan karangan bungan yang membanjiri Balaikota. Pemberian bunga untuk Basuki-Djarot itu cenderung mubazir alias menghambur-hamburkan duit saja, tanpa memiliki manfaat positif.

Karangan bunga dipasok dari sejumlah florist di sekitar daerah Jakarta, salah satunya Lucky Florist.  Untuk setiap karangan bunga, berdasarkan harga pasaran rata-rata sebesar Rp 500 ribu-Rp 1 juta.

Sementara hingga hari ini, Pemprov DKI mengklaim sudah ada 2.700 karangan bunga yang diterima di Balaikota. Bila dihitung menggunakan harga minimal Rp 500 ribu, nilai 2.700 karangan bunga mencapai Rp 1,3 miliar.

Menurut Syaiful, duit sebesar itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk warga ibukota yang masih membutuhkan pertolongan. Salah satunya warga lanjut usia (lansia), yang pada kampanye putaran kedua diiming-imingi Basuki-Djarot akan memperoleh Kartu Jakarta Lansia (KJL).

"Kasihan para lansia yang kemarin sudah buka rekening Bank DKI, karena ingin dapat KJL Rp 600 ribu per bulan. Jadi daripada kirim karangan bunga yang nggak ada manfaatnya, mending transfer KJL," kata Syaiful melalui pesan elektroniknya, Kamis (27/4).

Di sisi lain, para lansia yang sudah membuka rekening Bank DKI, lanjut Syaiful, juga bisa mendatangi Balaikota untuk menagih janji kampanye Basuki-Djarot yang akan menyalurkan dana KJL Rp 600 setiap bulannya.

"Para lansia yang sudah buka rekening tagih saja ke Balaikota. Apalagi program itu belum ada dalam APBD 2017," ujar Syaiful.

Diketahui, dua pekan menjelang pencoblosan Pilgub DKI 19 April lalu, warga lansia tampak berbondong-bondong mendatangi sejumlah kantor Bank DKI di lima wilayah ibukota.

Mereka hendak membuat rekening di bank milik Pemprov DKI tersebut. Pasalnya tersebar informasi bahwa Pemprov DKI telah meluncurkan KJL.

Dimana tiap bulannya Pemprov DKI memberikan dana KJP Rp 600 ribu per orang, per bulan.

Sementara itu, Balai Kota sejak tiga hari ini dipenuhi oleh karangan bunga untuk Basuki-Djarot. Halaman Balai Kota bahkan tidak cukup untuk menampung bunga-bunga itu.

Karangan bunga itu dipajang di area Balai Kota, dari jalan masuk, sekeliling air mancur, sekeliling kantor gubernur, di jalan menuju kantor wakil gubernur, hingga lapangan Balai Kota yang biasa menjadi tempat upacara. Karena tak cukup, bahkan sampai di pinggir jalan. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: