“Kalau Ulama-ulama Gak Dikriminalisasi, Gak Akan Kejadian Ratusan Gay Bebas”
Tokoh Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, menilai, insiden tertangkapnya 141 orang pria yang sedianya akan melakukan pesta seks sesama jenis, di Gym Atlantis Ruko Permata Kelapa Gading, Jakarta Utara, merupakan tamparan keras bagi jajaran Kepolisian Indonesia (Polri).
Tak segan, Lieus pun menyebut kasus tersebut sebagai imbas dari tindak kriminalisasi terhadap ulama.
“Kalau ulama-ulama ini gak dikriminalisasi, gak akan kejadian ratusan gay bebas seperti itu. Bisa habis itu (para gay) kalau ulama bergerak,” tukas Lieus di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Dengan terungkapnya kasus tersebut, Lieus pun mendesak polisi untuk fokus menindak tegas dan mengusut tuntas jaringan homo yang sudah marak di Indonesia, dibandingkan dengan menangkap para ulama yang belum jelas kesalahannya di mata hukum.
“Yang penting-penting itu lah yang harusnya diurus, jangan tokoh-tokoh agama yang dulu selalu bergerak, sekarang dikriminalisasi. Ini nggak boleh, salah itu,” pungkas Lieus.
Diwartakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara mengamankan 141 orang pria tanpa busana yang kedapatan sedang melakukan pesta seks sesama jenis di Gym Atlantis Ruko Permata Kelapa Gading, Minggu (21/5) malam lalu.
Dan, dari 141 orang yang diamankan, sepuluh orang ditetapkan sebagai tersangka. Tujuh orang di antaranya, berdasarkan tes urine terindikasi mengonsumsi narkoba. Sementara itu, 126 orang lainnya dibebaskan karena tidak terbukti melakukan kegiatan bermuatan pidana.
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]