Polisi Waspadai Pelaku Upal yang Beraksi Usai Bebas dari Penjara








Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya menuturkan, pihaknya bakal terus berupaya menekan peredaran uang palsu. Kendati kini masih ada, namun angkanya tidak signifikan.
“Kami terus melakukan penetrasi dengan Bank Indonesia melalui penegakan hukum,” kata Agung ditemui di kantornya Gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2017).
Niat menekan peredaran uang palsu, kata Agung, tampak menunjukkan hal positif. Terbukti dari data tahun ke tahun, angka peredaran uang palsu mengalami kemunduran.
Berdasarkan data pada tahun 2015, satu juta lembar mata uang rupiah asli berbanding 21 lembar uang palsu yang beredar di masyarakat.
“Untuk itu kami terus meningkatkan pengawasan,” ucap Agung.
Ia mengatakan satu di antara cara menekan peredaran uang dengan mengawasi para mantan narapidana kasus uang palsu. Karena ada kecenderungan, pasca bebas dari hukuman para napi kasus uang palsu melakukan aksi kembali.
Contohnya tersaji dalam penangkapan terhadap Muhammad Amin (44) di kawasan Lampung, Rabu (14/6/2017) kemarin. Pasca bebas dari Lapas Salemba pada April lalu atas kasus uang palsu, dia kembali beraksi.
“Yang ingin saya sampaikan, polri bersama Bank Indonesia terus memantau peredaran upal,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Decymus menyebut, ada dua hal yang dilakukan pihaknya untuk menekan angka uang palsu.
Dari sisi preventif, BI bagitu gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat baik melalui pertemuan dengan kelompok masyarakat, siaran radio, hingga siaran televisi.
“Tujuannya untuk membenuk pertahanan di awal di masyarakat sebelum mereka bisa ditipu,” imbuhnya.
Sedangkan dari sisi preemtif, BI terus memperkuat bahan dan unsur pengaman uang. Di antaranya dengan adanya ciri khusus warna uang rupiah yang cerah, dan dicetak dengan tinta khusus.
“Jika dilihat, dalam uang itu ada benang pengaman yang vertikal putus-putus dan kalau digerakan warnanya berubah-ubah karena hologram. Lalu teksturnya kasar, kemudian diterawang, ada beberapa bagian di uang yang kalau diterawang dicahaya itu ada gambar pahlawan dan logo BI rectoverso,” pungkasnya.

sumber : kriminalitas



[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: