Kenapa Harus Tiru Komunis? Tirulah Pejabat Jepang Yang Harakiri Kalau Ketahuan Bohong








Beberapa hari belakangan ini, linimasa media sosial diramaikan dengan pembicaraan mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah baru-baru ini seperti terbitnya Perppu ormas dan pemblokiran aplikasi chat Telegram serta rencana pemerintah untuk menutup semua media sosial.
Sikap pemerintah ini akhiirnya menguak kembali sebuah berita lawas yang ditulis pada awal tahun 2017. Dalam berita yang dilansir oleh detik.com, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta semua elemen masyarakat Indonesia menghormati pemimpin. Dia lantas memberi contoh bagaimana masyarakat Korea Utara begitu menghormati pemimpinnya.
“Kita ikutlah negara kecil, misal Korut (Korea Utara). Orang dari (anak) kecil sampai orang tua begitu hormat dengan pendiri negara, terhadap ideologi negara..,” ujar Tjahjo di gedung Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Kamis, 12 Januari 2017.
Link: https://news.detik.com/berita/d-3394354/mendagri-minta-warga-indonesia-tiru-korut-yang-hormati-pemimpin
Menanggapi pemberitaan itu seorang netizen sekaligus pengacara pun bercuit melalui akun twitternya.
“Kalau dipaksa meniru cara bangsa lain (Korut) kenapa gak juga niru bangsa Jepang. Kalau salah, mundur malah ada yang Harakiri apalagi kalau ketauan bohong,” tulis @mahendradatta, Ahad 16 juli 2017.

sumber : eramuslim


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: