Rezim Jokowi Cabut Subsidi Listrik, Pendapatan UKM 'Babak Belur'!









Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan daya beli masyarakat akan semakin merosot dengan adanya pencabutan subsidi tarif dasar listrik (TDL). Menurutnya, sekitar 18 juta rumah tangga akan menurun daya belinya akibat pencabutan subsidi.

"Akan ada 18 juta rumah tangga akan menurun daya beli masyarakatnya, karena tadinya dapat subsidi menjadi tidak," ujar Enny di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (8/7).

Enny mengatakan penurunan daya beli masyarakat dapat dilihat dari pendapatan yang diperoleh oleh pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri besar setelah adanya pencabutan subsidi listrik.

"Coba kita lihat misalnya informasi yang kita peroleh dari teman-teman pengusaha ritel, pedagang tradisional baik di UMKM maupun industri besar. Penjualan mereka kan bisa dilihat setiap hari bagaimana," jelasnya.



Enny juga mengkritisi cara pemerintah mengelompokkan masyarakat penerima subsidi sesuai kemampuan ekonomi. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik seharusnya lebih aktif mendata masyarakat, sehingga pemerintah tidak hanya mengandalkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).



"Pertanyaannya ketika pemerintah melihat ada masyarakat yang tidak layak dapat subsidi listrik, ini siapa yang punya datanya atau PLN melakukan langsung. TNP2K data ini pun bagaimana," ungkapnya. (ma)


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: